Kamis, 05 April 2018

Resensi Buku : Madrasah itu Bernama Ibu, 40 Kiat Menjadi Wanita Hebat





Resensi Buku : Madrasah itu Bernama Ibu, 40 Kiat menjadi Wanita Tangguh

            Penulis Buku    : Abdul Cholik
            Penerbit Buku : PT. Elex Media Komputindo
            Tahun Terbit   : 2016
            ISBN                 : 978-602-02-7824-7

Banyak orang bahwa peran ibu tak pernah tergantikan. Ini bukan karena hanya seorang ibuyang bisa mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat anaknya tetapi ibu memang memiliki posisi sentral dalam sebuah keluarga. Jika diibaratkan keluarga adalah kesatuan militer, maka ayah adalah komandan kesatuan sedangkan ibu adalah kepala stafnya.
Di tangan ibu urusan rumah tangga, penghuni dan segala isi serta suasananya akan terlihatwarnanya.
Buku ini menyajikan 40 kiat yang sangat bermanfaat agar seorang wanita selalku ibu dapat lebih meningkatkan perannya dalam menerapkan pola asih, asuh, dan asah bagi putrid – putrinya. Pembahasannya meliputi apa yang harus dilakukan oleh seorang wanita dalam perannya sebagai ibu, sahabat, guru, pemimpin, mediator, perawat, koki, bahkan sampai pada ibu sebagai pembina dan penegak disiplin bagi buah hatinya.
Buku disusun dengan bahasa sederhana disertai contoh dan tip yang mudah diterapkan. Layak dibaca oleh ibu muda, wanita karier, maupun para ibu rumah tangga yang ingin meningkatkan kualitas pengabdiannya untuk keluarga dan mnasyarakat

            Salah satu hal yang membuat saya tertarik membaca buku ini di perpustakaan dan akhirnya meminjam adalah karena penulisnya. Biasanya buku tentang ibu atau perempuan akan ditulis oleh perempuan juga. Tapi kali ini menarik banget karena membahas tentang ibu dan bahkan 40 kiat menjadi wanita hebat ditulis oleh Abdul Cholik. Yes buku ini ditulis oleh seorang pria. Jadi saya pikir isi buku ini menurut cara pandang dari seorang laki – laki. Dan pas baca buku ini, saya jadi mikir panteslah bisa menulis buku ini, karena beliau di didik oleh perempuan yang luar biasa. Oiya, ternyata saya baru ngeh kalau Abdul Cholik adalah salah satu blogger senior yang sering dipanggil pak dhe. Belum pernah 

 
            Buku Madrasah itu Bernama Ibu, 40 kiatmenjadi wanita hebat ini berisi kiat – kiat disertai dengan penjelasan dan juga cerita masa kecil dan juga cerita sang ibundanya. Ada juga beberapa contoh nyata dalam kehidupan sehari – hari yang memang terjadi di dunia nyata. seperti misal “Sanggup Berkata Tidak”. Disitu ditulis bahwa seorang ibu harus tegas kepada anak bila memang bisa membahayakan anak. salah satu contohnya adalah saat anak merengek ingin minta dibelikan motor padahal usianya  dibawah 17 tahun. Ini pasti seorang ibu tahan banting dengan rengekan anak. Tentu saja saat mengatakan tidak, seorang ibu juga harus memberikan alsan yang jeloas kenapa tidak diijinkan.
            Membaca buku ini membuat saya menjadi sadar bahwa menjadi seorang ibu bukanlah segala sesuatu yang mudah. Menjadi seorang ibu adalah menjadi contoh bagi anak – anaknya. Baik buruk anak, maka bisa di lihat bagaimana peran sang ibu dalam mendidik anaknya. Ada yang ibu kasar terhadap anaknya, maka sang anak pun akan tumbuh menjadi anak yang kasar. Kalau sang ibu suka bohong, maka jangan harap bila sang anak akan menjadi jujur.
“ Harus diingat bahwa ibu adalah model bagi anak – anaknya.
Jika ibu sering mengingkari janji, maka bisa jadi mereka akan mencontoh tabiat ibunya”hal 109
            Atau hal yang paling sering dilakukan seorang ibu berbohong demi kebaikan. Sang anak ga boleh makan es krim dengan alasan rasanya pahit. Padahal kayaknya ga ada ya es krim rasa pahit. Hal ini dilakukan karena sang anak batuk. Maka jujurlah kepada anak kenapa ia dilarang untuk makan es krim. Hal ini akhirnya saya praktekan untuk Umar. walaupun saya tahu Umar belum terlalu paham dan tetap menangis. Tapi paling tidak saya sudah berusaha untuk jujur sebagai seorang ibu.
            Buku Madrasah itu Bernama Ibu, 40 KiatMenjadi Wanita hebat ini pun sebenarnya sifat dasar sekali menjadi seorang ibu. Sehingga bisa di praktekan satu persatu. Bukan sesuatu hal yang sangat sulit. Buku ini pun menurut saya secara tidak langsung bisa menjadi buku parenting dasar bagi seorang ibu
            Buku ini menurut saya pantas banget menjadi bacaan bagi ibu muda atau calon ibu sebagai bahan untuk mulai memantaskan diri menjadi ibu yang akan dikenang oleh anaknya. Karena seorang ibu akan tetap menjadi ibu bahkan ketika anak – anaknya telah berubah status menjadi kakek atau nenek. 
Baca Juga : Marah yang Bijak
            Sayangnya buku ini milik perpustakaan kota, jadi tidak bisa saya miliki. Tapi bersyukur juga berharap aka nada banyak perempuan calon ibu ataupun ibu yang akan membaca buku ini. Sehingga bisa menjadikan anak – anak yang berkualitas karena sang madrasah yang juga berkualitas.
            Mudah – mudahan resensi singkat buku ini bisa bermanfaat untuk teman – teman. mohon maaf bila masih banyak kekurangan karena ini warming up setelah sekian lama tidak menulis resensi buku. Mudah – mudahan Tahun ini bisa produktif lagi meresensi buku. Sebenarnya banyak buku yang sudah di baca tapi penyakit “malas” kadang suka kumat hehehe. sekali lagi terima kasih banyak yang sudah mampir.

1 komentar: