Kamis, 28 Maret 2019

Resensi Buku : Tegal Bercerita (Kumpulan Cerita Rakyat Tegal)

Tegal Bercerita

Judul Buku : Tegal Bercerita (Kumpulan Cerita Rakyat Tegal).
Penulis : Tim Folklor Tegal
Penerbit : Tim Folklor Tegal

Membaca Folklor atau cerita rakyat sama halnya mempelajari sosiologi masyarakat setempat kita diajak untuk tahu dan mengerti kehidupan masyarakat. Yang pada akhirnya akan dapat membantu pembangunan karakter manusia sehingga bisa bersimbiosis dengan pembangunan kota.
Lebih jauh dengan keberadaan buku ini,Tegal Bercerita hadir di tengah masyarakat pembacanya sebagai partisipasi penyusun dalam mensukseskan budaya literasi yang dicanangkan oleh pemerintah. Kami harapkan dengan hadirnya Tegal Bercerita dapat lebih meningkatkan budaya minat baca masyarakat yang pada gilirannya diharapkan dapat lebih menjadikan melek informasi bagi masyarakat Indonesia
selain itu kedepan upaya penyusunan dan penerbitan cerita rakyat ini tak lepas dari tujuan upaya mengubah tradisi sastra lisan menjadi sastra tulis, khususnya bagi masyarakat kota Tegal. Meskipun cerita rakyat dalam keberadaannya senantiasa terkungkung dalam tradisi sastra lisan bagi masyarakat Tegal.
Meskipun cerita rakyat dalam keberadaanya senantiasa terkungkung dalam tradisi sastar lisan bagi masyarakatnya tak akan pernah lunah atau hilang, tetapi dengan termanifestasikan dalam sastra tulis,menjadikan keberadaan cerita rakyat semakin kokoh , lebih bermakna dan memiliki kemudahan tersendiri bagi masyarakat untuk penelaahannya

Tim Folklor Tegal

Buku Tegal Bercerita ini merupakan buku indie yang ditulis oleh tim folklor Tegal yang terdiri dari para seniman - seniman Tegal. Mereka mengumpulkan berbagai macam sumber untuk dijadikan bahan tulisan tentang kota Tegal. Seinget saya buku ini launching sekitar tahun 2017 di perpustakaan Kota Tegal bersamaan dengan adanya bazar buku dalam rangka hari jadi Kota Tegal.
Tadinya saya bukan salah satu yang akan diberikan buku ini, karena buku ini hanya akan diberikan kepada tamu undangan dan sekolah sekolah. Namun karena saat saya diskusi bertanya dan menanyakan dimana untuk mendapatkan buku ini,jadilah dikasih buku ini.
Buku Tegal Bercerita juga bisa disebut sebagai buku Sejarah Kota Tegal. Karena 15 cerita yang ada di buku ini adalah sejarah dari tiap jalan yang ada di Kota Tegal dan juga cerita tentang pendiri kota Tegal.
Baca Juga :Resensi : Wigati, Lintang Manik Woro

Buku ini bisa dijadikan salah satu referensi bila memang ingin menulis tentang sejarah Tegal. Salah satunya adalah cerita tentang daerah Tirus yang terkenal karena sate kambingnya, ternyata memiliki cerita sendiri.
Tirus berasal dari nama Van Tirus seorang belanda yang sangat mencintai Indonesia dan masyarakatnya. Meskipun berasal dari Belanda tapi tuan Van Tirus sangat senang dan pandai bergaul dengan masyarakat sekitar.
Sampai akhirnya istri dari tuan Van Tirus meninggal sehingga membuatnya menjadi linglung dan kesepian. Karena tidak kuat dengan kenangan sang istri, akhirnya beliau kembali ke Belanda.
Sekarang daerah Tirus terkenal dengan berbagai macam warung sate Kambing.
Itu tadi salah satu cerita dari sekian banyak asal usul nama kawasan yang ada di Tegal.

Tim Folklor mengatakan saat launching buku ini di Perpustakaan Daerah bahwa hal yang paling sulit dalam mencari sejarah kota Tegal dan asal usul nama daerahnya adalah mulai berkurangnya para tetua yang biasanya tahu sejarah daerah tersebut. Meskipun bukan saksi sejarah, tapi biasanya cerita sebuah kawasan akan menjadi cerita yang di tuturkan kepada anak - anak. Sayangnya sekarang mulai berkurang orang tua yang bercerita tentang sejarah daerah.

Bagi saya adanya buku Tegal Bercerita memberikan informasi baru tentang sejarah kota Tegal. Itulah kenapa di setiap kawasan memiliki kearifan lokal yang berbeda - beda karena berkaitan dengan sejarahnya.

Jadi buat kalian anak - anak muda khususnya masyarakat Tegal perlu banget buat baca buku ini untuk menambah pengetahuan tentang Tegal. Untuk pemkot Tegal sendiri mungkin perlu mengadakan lomba bercerita tentang Tegal sebagai penyemangat generasi muda untuk mencari tahu sejarah kotanya.

Kamis, 14 Maret 2019

Resensi Novel : Wigati, Lintang Manik Woro





          Judul Buku            : Wigati
          Pengarang            : Khilma Anis
          Penerbit               : Telaga Aksara

          Wigati adalah seorang santri dengan sejarah kelam. Kedamaian yang ia rasakan di pesantren harus terusik sejak kehadiran sebilah keris misterius. Konon, pusaka berbentuk patrem yang bernama Nyai Cundrik Arum itu harus dipertemukan dengan keris Kiai Rajamala. Begitu pesan mendiang eyang putrinya.

          Lintang Manik Woro, sahabat Wigati, menengarai ada petunjuk dalam misteri tersebut, lantas berusaha keras membantu Wigati mencari pemiliki keris Kiai Rajamala, Tak dinyana, pergumulan memecahkan misteri itu mengantarkannya pada misteri – misteri lain yang menengangkan hidupnya.

          Novel ini mengemas apik misteri dua keris pusaka, berikut potret buram masa lalu, serta ujian paling sublim sebuah persahabatan dan cinta.
****
          Tadinya saya tidak terlalu paham tentang novel indie ini, sampai timeline facebook saya heboh dengan cerita Gus Birru. Ternyata penulis cerita Gus Birru ini pernah mengeluarkan sebuah novel indie berjudul WIgati ini. Saya sedikit penasaran dengan novel ini karena sudah jatuh cinta dengan cerita Gus Birru. Jadi sambil nungguin novelnya jadi, bacalah novel pertama ini.Saya sendiri tidak membeli ya, tapi kebetulan meminjam novel ini di sepupu. Karena kebetulan kami sama – sama sedang menanti novel Gus Birru.

          Novel Wigati, Lintang Manik Woro ini bercerita dari sisi Lintang Manik Woro yang sebelumnya teramat penasaran dengan sosok Wigati. Sampai akhirnya bisa berkenalan secara langsung dan saling terbuka akan cerita masing – masing. Manik, sendiri percaya bahwa Wigati bukanlah orang aneh yang selama ini santer beredar, tetapi karena ada sesuatu hal yang memang berbeda antara dirinya dengan santri lain. 

          Meskipun endingnya saya tidak terlalu suka, tapi ada banyak hal yang bisa kita pelajari di Novel WIgati ini, diantara lainnya adalah.

          Share tentang Adat Budaya Jawa

          Salah satu hal yang terlupa oleh anak muda jaman sekarang adalah pentingnya adat budaya di suatu daerah. Novel Wigati ini secara khusus membahas tentang kerajaan – kerajaan yang ada Indonesia tempo lalu. Sehingga saya sendiri jadi merasa asing di rumah sendiri. saya baru paham tentang patih Gajah Mada yang meninggal dengan cara Moksa, ternyata tidak ada di kitab kuno lainnya. Persoalannya karena memang tidak banyak anak yang tertarik dengan dunia buku dan budaya. Atau dengan sejarah beberapa kerajaan di tanah Jawa yang terkadang dibahas untuk mencari tahu tentang asal muasal Keris.

          Pembahasan Tentang Keris

          Masih berhubungan dengan budaya jawa, salah satu benang merah atas semua kejadian dalam novel yak arena keris. Sehingga mau ga mau pun di novel Wigati di ceritakan lah tentang keris, asal usulnya, dan kisah dibalik pembuatannya. Bahkan saya baru tahu kalau seorang putri juga harus menyimpan senjata rahasia di balik Keanggunannya.
          Kita juga jadi paham kenapa lah keris menjadi sebuah senjata yang sakral dan konon memiliki penunggunya. Karena saat mengerjakannya pun sang empu dan sang calon pemilik akan melakukan puasa agar dalam proses pengerjaan keris lancar.

          Mengenal lebih dalam Tentang Pesantren

          Wigati sendiri dituliskan dengan setting Pondok pesantren salaf yang belum modern. Dimana urusan mencuci baju dan kebutuhan lainnya di lakukan bersama – sama dengan kondisi yang seadanya. Gambaran Pondok Pesanteran ini bisa saya bayangkan karena beberapa kali saya pun sering ikut menengok adik yang sedang mondok di pesantren.
          Belum lagi tentang ke Takdiman seorang santri kepada kyainya. Ada beberapa hal yang mungkin sulit diterima bagi orang lain dalam urusan takdim terhadap gurunya. Tapi saya sendiri merasakan ke takdiman seorang santri kepada kyai, melihat dari adik – adik saya.


          Sayangnya endingnya sendiri terkesan dipaksakan untuk selesai. Padahal sebenarnya masih bisa untuk di kembangkan lagi. ENtah itu sad ending atau Happy ending. Karena novel ini berakhir dengan menimbulkan banyak sekali pertanyaan.
          Terlepas dari endingnya yang membuat saya emosi beberapa waktu, novel ini sebenarnya lumayan rekomen buat teman – teman yang cari novel percintaan dengan bumbu yang berbeda. Novel indie ini tidak ada di toko buku. Sepertinya untuk memesan harus melalui admin dari Khilma Anis sendiri.
          Itu tadi Resensi Novel Wigati, novel indie dari kota Tegal yang lahir dari social media. Mudah – mudahan resensi ini bisa jadi bahan referensi bila ingin membaca novel percintaan dengan tema yang berbeda.