Senin, 18 Agustus 2014

Resensi : Catatan Hati Seorang Istri



 
Judul Buku               :Catatan Hati Pengantin
Penulis                     :Asma Nadia, Isa Alamsyah,Dkk
Penerbit                   :Asma Nadia Publishing House
Jumlah halaman     :xviii+350 hlm
ISBN                        : 978-602-9055-22-1

            Tak ada sekolah yang bisa menyiapkan seseorang memasuki gerbang pernikahan. Meski inginnya hari – hari setelah menikah penuh pelangi. Kenyataannya, berbagai persoalan mengintip, siap mengobrak – abrik istana kebahagiaan.
            Alhamdulillah. Tak ada masalah tanpa solusi. Tak ada tantangan tanpa harapan. Catatan hati pengantin hadir untuk mempersiapkan pasangan yang baru akan atau sudah menikah dalam menghadapi badai pernikahan yang mungkin mengepung dari berbagai arah. Ujian kesehatan, mertua, saudara, dan orang ketiga sebagai penyebab. Atau kelelahan akibat pekerjaan, anak – anak, maupun ego pasangan. Bahkan persoalan yang terkesan remeh seperti salah memilih rumah bisa menguras emosi dan memancing keributan.
            Saatnya belajar dari pengalaman pasangan lain, hingga tantangan serupa tak perlu kita alami, atau jika pun terpaksa berhadapan, kita sudah memiliki jurus bagaimana menaklukannya.
            Disusun dengan praktis dan lengkap, hingga setiap babnya akan membekali. Masih di tambah halaman – halaman kuesioner yang memudahkan mengenali karakter dan visi pasangan.
            Semoga pernikahan kemudian benar menjadi penggenap separuh dien. Semoga pasangan bisa menjadi pendamping tak hanya di dunia, tapi hingga ke surga-Nya.
***
            Buku non fiksi yang menceritakan tentang pengalaman dan tips pernikahan ini terdiri dari sepuluh bab. Masing – masing bab memiliki tema yang berbeda dan ceritanya pun di kaitkan dengan tema bab. Bagi saya pribadi masing – masing bab memiliki cerita favorit. Ada cerita seorang ibu yang harus kehilangan anaknya karena virus TORCH yang ada di tubuh si ibu. Empat kali hamil hanya satu yang selamat.. Banyak sekali cerita yang sangat menginspirasi Agak sedikit tercengan dan termenung (iya..ya..pasangan saya seperti itu ga ya?). bukan untuk membuat ragu, tapi justru menjadikan saya semakin menggali lebih dalam tentang calon pasangan saya.
            Ada juga cerita tentang perjuangan ekonomi, pekerjaan rumah tangga, tempat tinggal,kesehatan, komunikasi sampai tentang mertua. Hal – hal detail yang bahkan saya sendiri belum pernah memikirkannya. Menikah bukan lagi hanya senang – senang seperti yang selalu saya bayangkan beberapa tahun yang lalu. Tapi menikah benar – benar suatu perjuangan. Setiap di akhir Bab selalu ada catatan dari Asma Nadia

Sabtu, 16 Agustus 2014

Resensi : Diamond Sky in Edinburgh by Zachira





 
Judul Buku               : Diamond Sky in Edinburgh
Penulis                     : Zachira
Penerbit                   : de TEENS
Jumlah Halaman     :362 halaman
ISBN                        

Sabtu, 19 Juli 2014

Resensi : Penunggu Puncak Ancala










 

Judul Buku      : Penunggu Puncak Ancala (kisah horror para pendaki gunung)
Penulis           :Indra Maulana, Sulung Hanum, Ageng Wuri, Acen TriSusanto, Dea Sitohang
Penerbit         : Bukune
Jumlah Hal     :viii+208 hal
ISBN               :602-220-113-6

Aku dan teman – teman penasaran akan keberadaan kompleks makam Prabu Siliowangi di puncak Gunung Tampomas. Sesampainya disana, perasaanku jadi tidak enak ingin rasanya segera kembali ke tenda. Aku merasa…ada yang mengawasi.
Sesosok anak perempuan terlihat mengintip rombongan dari balik pohon. Siapa itu? Kulitnya hitam, bajunya lusuh,dan…ah,aku dibuatnya gemetaran,tapi kami saling berjanji untuk tetap diam jika menemukan keganjilan.
Perlahan anak perempuan itu keluar dari persembunyiannya. Sepertinya tidak ada yang sadar bahwa kami tidak lagi bersepuluh, melainkan sebelas. Karena dia kini mengikuti kami di barisan paling belakang.
Dan…selama berjalan…lehernya yang hampir putus juga ikut bergoyang…
***
Aama tidak hanya menyuguhkan keindahan, tapi juga menyimpan banyak misteri, yang melahirkan rasa takut.
Dan ini adalah kisah kami,
Para pecinta alam yang ingin mengalahkan rasa takut.
Dalam perjalanan mendaki gunung, menelusuri gua, menapaki hutan,
Kami bersentuhan dengan “mereka”-penghuni alam lain –
Yang membuat nyali ciut. Namun, bagi para petualang,ketakutan harus
Dihadapi. Sebab, ke mana pun kami pergi,
Mereka akan selalu mengikuti…
***
Seperti yang sudah di uraikan ditas bahwa buku ini menceritakan tentang pengalaman penulis yang merupakan pendaki gunung. Pengalaman merasakan sensasi lain saat melakukan pendakian dan bersentuhan dengan makhluk gaib. Buku ini berisi sepuluh cerita horor yang bisa membuat merinding bila di baca di malam hari. dalam setiap kisahnya juga selalu menyelipkan tips dalam mendaki. Bagaimana menghadapi medan yang berbeda – beda, tentang sampah yang tidak boleh di tinggal tapi harus di bawa turun, peralatan mendaki dan lain – lain.
Masing – masing penulis menceritakan dua pengalaman horornya. Tidak melulu tentang gunung, ada juga kisah nenek tua dari Goa Pindul yang cukup membuat bulu kuduk merinding. Salah satu cerita yang paling membuat merinding sekaligus haru adalah “Teman Mendaki” di Gunung Sumbing. Indra yang tertinggal dengan kelompoknya di temani oleh seseorang yang mengaku bernama Ary. Indra heran karena Ary tidak membawa carrier. Sepanjang perjalanan tidak ada yang mencurigakan. Sampai saat golden sunrise tiba Ary pamit akan mendahului. Dan saat Indra sampai puncak, dia kaget dengan kenyataan tentang sosok Ary. Atau kisah pendaki serius di Gunung Salak yang sudah terkenal dengan mistisnya.

Selasa, 28 Januari 2014

Resensi : Frankfurt to Jakarta (Janji, kenangan, dan takdir)












Judul Buku          : Frankfurt to Jakarta (Janji, kenangan, dan takdir)
Penulis                 : Leyla Hana dan Annisah Rasbell
Tebal Buku          : 320 halaman
Terbit                    : Juni 2013
Penerbit              :Edu Penguin
Di Frankfurt, Jerman, Rianda Setyaningrum menjalin cinta dengan Fedi Prabowo. Fedi bahkan menjanjikan hubungan mereka akan sampai ke jenjang pernikahan. Namun, kabar buruk justru di terima Rianda setelah Fedi kenmbali ke Indonesia. Kekasihnya menikahi gadis lain, yang kemudian di ketahui bernama Andini Yusuf.
Rianda, dalam segenap kekecewaannya, memutuskan untuk menjadi wanita mandiri. Rianda menjadi wanita pebisnis yang sukses dan terkenal. Sementara itu, istri Fedi, Andini, justru harus putus kuliah setelah menikah dengan Fedi dan dikarunia dua anak balita. Andini harus mengubur semua impiannya menjadi wanita karier.
Dalam sebuah acara, Andini dan Rianda bertemu. Rianda masih mengingat Andini sebagai wanita yang pernah merebut kekasihnya. Bagaimana ia bisa lupa? Sosok wanita yang cantik dan lembut itu, pernah membuatnya diserang rasa iri yang begitu besar, tyerlebih setelah Fedi memilih wanita itu di bandingkan dirinya. Sementara Andini tak tahu bahwa Rianda adalah mantan kekasih Fedi.
Keduanya berinteraksi, bahkan menjadi sahabat dekat. Di belakang Andini, Rianda menjalin hubungan lagi dengan Fedi. Bagaimanakan akhir dari kisah ini? Akankah Rianda dapat bersatu kembali dengan Fedi? Lalu bagaimanakah kehidupan rumah tangga Fedi dengan Andini? Kisah ini memberikan banyak inspirasi dan pelajaran hidup yang berharga.
***
Baca novel ini membuat perasaan saya jadi campur aduk. Serius! Di awal cerita memang agak sedikit membingungkan. Saya pikir ini dua cerita dalam satu novel. Karena sama sekali tidak ada kaitannya. Sampai akhirnya saya mulai meraba – raba kemana arah jalan cerita ini. Hupla! Penasaran saya terjawab di halaman 57! Baca sendiri ya biar ga penasaran hehehe.
saya benar – benar ikut tersenyum saat membaca betapa romantisnya seorang Fedi kepada Rianda. Dua orang mahasiswa master yang sedang berada di dinginny Frankfrut. Tapi juga mulai menagis saat Rianda harus mendengar kabar yang sangat mengejutkan. Hal yang sempat membuat saya berucap “duh cowo kok ga gentle banget”. Ikut hancur saat semua harapan Rianda kandas oleh Fedi. Pengorbanan Rianda yang terbang jauh – jauh dari Jerman ke Indonesia.
Saya pun kembali tersenyum melihat kebahagiian keluarga kecil Fedi dengan Andini. Keluarga yang rasanya di harapkan oleh semua perempuan. Menikah dengan lelaki yang sempurna. Tersenyum saat membaca Rianda yang mulai move on dan menjadi wanita yang mandiri dan membuat perempuan lain merasa iri karena keberhasilannya.
Tapi saya pun di buat geram oleh sifat Fedi yang mulai dictator untuk menutupi perbuatannya yang mengkhianati Andini. Atau merasa gemes betapa Andini begitu lugu. Atau marah betapa jahatnya Rianda. Kata – katanya yang bikin makjleb
Selamat datang ke duniaku,Andini. Kenalkan, aku Rianda. Dan aku mencintai suami kamu”
Saya sendiri selalu berusaha mengambil nafas setiap selelsai membaca satu bab. Berusaha untuk menjadi detektif dengan membuat dugaan cerita di setiap bab. Bahkan rasanya tidak sabar untuk membaca akhir dari novel ini. Bukan karena bosan karena saking penasarannya.
Walaupun endingnya di luar dugaan tapi mungkin ending seperti itu yang paling bijaksana. Jujur saya jadi belajar banyak bagaimana ibu rumah tangga pada Andini dan wanita yang mandiri pada Rianda.
“Cinta yang ada pada mereka, berjalan bersama waktu. Memang tak ada cinta yang sempurna, tapi setidaknya mereka bisa belajar…pernikahan bukanlah meniti cinta untuk setahun dua tahun…sebab, janji pernikahan semestinya abadi, sampai maut memisahkan. Menikah di depan Tuhan, mengikat janji di depan Tuhan, haruskah berakhir oleh ego sesaat”
Frankfurt to Jakarta (Janji, kenangan, dan takdir)