Sabtu, 19 Juli 2014

Resensi : Penunggu Puncak Ancala










 

Judul Buku      : Penunggu Puncak Ancala (kisah horror para pendaki gunung)
Penulis           :Indra Maulana, Sulung Hanum, Ageng Wuri, Acen TriSusanto, Dea Sitohang
Penerbit         : Bukune
Jumlah Hal     :viii+208 hal
ISBN               :602-220-113-6

Aku dan teman – teman penasaran akan keberadaan kompleks makam Prabu Siliowangi di puncak Gunung Tampomas. Sesampainya disana, perasaanku jadi tidak enak ingin rasanya segera kembali ke tenda. Aku merasa…ada yang mengawasi.
Sesosok anak perempuan terlihat mengintip rombongan dari balik pohon. Siapa itu? Kulitnya hitam, bajunya lusuh,dan…ah,aku dibuatnya gemetaran,tapi kami saling berjanji untuk tetap diam jika menemukan keganjilan.
Perlahan anak perempuan itu keluar dari persembunyiannya. Sepertinya tidak ada yang sadar bahwa kami tidak lagi bersepuluh, melainkan sebelas. Karena dia kini mengikuti kami di barisan paling belakang.
Dan…selama berjalan…lehernya yang hampir putus juga ikut bergoyang…
***
Aama tidak hanya menyuguhkan keindahan, tapi juga menyimpan banyak misteri, yang melahirkan rasa takut.
Dan ini adalah kisah kami,
Para pecinta alam yang ingin mengalahkan rasa takut.
Dalam perjalanan mendaki gunung, menelusuri gua, menapaki hutan,
Kami bersentuhan dengan “mereka”-penghuni alam lain –
Yang membuat nyali ciut. Namun, bagi para petualang,ketakutan harus
Dihadapi. Sebab, ke mana pun kami pergi,
Mereka akan selalu mengikuti…
***
Seperti yang sudah di uraikan ditas bahwa buku ini menceritakan tentang pengalaman penulis yang merupakan pendaki gunung. Pengalaman merasakan sensasi lain saat melakukan pendakian dan bersentuhan dengan makhluk gaib. Buku ini berisi sepuluh cerita horor yang bisa membuat merinding bila di baca di malam hari. dalam setiap kisahnya juga selalu menyelipkan tips dalam mendaki. Bagaimana menghadapi medan yang berbeda – beda, tentang sampah yang tidak boleh di tinggal tapi harus di bawa turun, peralatan mendaki dan lain – lain.
Masing – masing penulis menceritakan dua pengalaman horornya. Tidak melulu tentang gunung, ada juga kisah nenek tua dari Goa Pindul yang cukup membuat bulu kuduk merinding. Salah satu cerita yang paling membuat merinding sekaligus haru adalah “Teman Mendaki” di Gunung Sumbing. Indra yang tertinggal dengan kelompoknya di temani oleh seseorang yang mengaku bernama Ary. Indra heran karena Ary tidak membawa carrier. Sepanjang perjalanan tidak ada yang mencurigakan. Sampai saat golden sunrise tiba Ary pamit akan mendahului. Dan saat Indra sampai puncak, dia kaget dengan kenyataan tentang sosok Ary. Atau kisah pendaki serius di Gunung Salak yang sudah terkenal dengan mistisnya.


Pesan yang tersirat dari buku ini adalah di setiap tempat selalu ada hal gaib. Namun sebagai manusia kita harus menghormati budaya setempat dan selalu berdoa saat akan mendaki.
Mungkin salah satu kelemahannya adalah karena di tulis oleh lima orang maka setiap cerita pun memiliki gaya sendiri – sendiri. walaupun tidak mengurangi rasa horornya. So, sudah siap mendaki gunung?
                       


5 komentar:

  1. Aku pas baca bagian awal2 udaha ngeri sendiri, mba. Apalagi pas ketemu orang yang ternyata baru tau udah mati pagi harinya. Ga jadi lanjut baca, hehe

    BalasHapus
  2. Aku pas baca bagian awal2 udaha ngeri sendiri, mba. Apalagi pas ketemu orang yang ternyata baru tau udah mati pagi harinya. Ga jadi lanjut baca, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. merinding sech mba..aku baca siang hari aja merinding..tapi ga bosen buat baca..jadi pengin naik gunung heheheh...penasaran sama nightmare side nya bukune..hehehe

      Hapus
  3. Percaya sama mahluk Ghoib adalah suatu yang hanya perlu diyakini. Namun hal seperti itu diharapkan tidak membuat mentalitas muda kita penuh ketakutan, dan kecemasan terlalu dini.
    Misteri keberadaan Tesla Death Ray

    BalasHapus
  4. setuju sama pendapat agan putro, selagi muda mending kita pikirin hal2 yang real untuk masa depan bangsa kita. Jangan sampe jadi bangsa kerdil dan penuh kegalauan. Harus bisa kaya Nikola Tesla dan energi gratis

    BalasHapus