Sabtu, 16 Agustus 2014

Resensi : Diamond Sky in Edinburgh by Zachira





 
Judul Buku               : Diamond Sky in Edinburgh
Penulis                     : Zachira
Penerbit                   : de TEENS
Jumlah Halaman     :362 halaman
ISBN                        
: 978-602-255-462-2

            Aku tidak tahu aku punya waktu berapa lama lagi sejak tubuhku melemah dua tahun terakhir ini. Aku kehilanganmu, Renata…aku berkhayal seandainya saja aku bersikap egois menahanmu setelah pementasan duet kita. Tapi aku tahu aku tidak sanggup merusak kehidupanmu yang berharga untuk laki – laki lemah sepertiku.

            Hari ini aku mendengar berita pernikahanmu…
***
            Renata Soetedja seorang gadis kaya raya yang patah hati gara – gara selalu gagal menemukan cinta sejati. Lelaki yang menjadi pacarnya hanya jatuh cinta terhadap dompetnya. Putus asa, ia pun memutuskan untuk memenuhi undangan papanya seorang dubes di London untuk berliburan di sana. Saat berada di dalam pesawat ia bertemu dengan Jim Morley yang berasal dari Edinburgh. Mereka berdua bercerita tentang kisah cintanya, bahkan Jim memamerkan cincin pertunangannya, Renata merasa iri. Saat tinggal landas dan terbangun dari tidurnya, Renata kaget karena cincin berlian itu ada di jemarinya. Renata pun berjanji akan mencari Jim di Edinburgh. Bersama dengan Arlan akhirnya Renata menemukan Jim. Sayangnya, saat bertemu Jim justru lupa dengan Renata. Takdir membuat mereka terjebak di cinta segitiga. Siapakah yang Renata pilih si protagonist Jim atau si malaikat Arlan?
            Novel ini rasanya cocok bagi mereka yang sedang berusaha move on. Pencarian cinta yang menguras emosi. Apalagi kalau pas chapter Jim yang semena – mena dengan Renata. Itu suatu pembuktian bahwa cinta itu buta. Saat Renata berhasil melupakan sakit hatinya dan mulai mencintai Jim, bukti bahwa patah hati itu obatnya ya jatuh cinta lagi. Saat Arlan terus menjadi malaikat bagi Renata, pembuktian cinta perlu pengorbanan. Atau saat Renata yang buta akan music, rela mendaftar di sekolah music demi Jim.Novel yang sedikit kelam dan gelap cukup menguras emosi. Kenapa gelap? Karena rasanya tak ada “ceria” di ketiga tokoh tersebut. keceriian justru ada di cameonya. Setting yang tidak biasa di Edinburg membuat saya pribadi jadi tergoda untuk men search di google. Satu hal yang membuat saya gemes adalah ending yang di luar dugaan. Happy ending or sad ending? Baca sendiri ya dan silahkan menikmati keindahan alam Edinburgh.

2 komentar:

  1. Jadi penasaran kisahnya sekelam apa, mba. Dulu awal aku pertama denger Edinburgh itu ingetnya deket sama Stutgart. Ternyata beda negara :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. habis ga ada keceriaan mba...tokohnya galau semua hehehe

      Hapus