Kamis, 14 Maret 2019

Resensi Novel : Wigati, Lintang Manik Woro





          Judul Buku            : Wigati
          Pengarang            : Khilma Anis
          Penerbit               : Telaga Aksara

          Wigati adalah seorang santri dengan sejarah kelam. Kedamaian yang ia rasakan di pesantren harus terusik sejak kehadiran sebilah keris misterius. Konon, pusaka berbentuk patrem yang bernama Nyai Cundrik Arum itu harus dipertemukan dengan keris Kiai Rajamala. Begitu pesan mendiang eyang putrinya.

          Lintang Manik Woro, sahabat Wigati, menengarai ada petunjuk dalam misteri tersebut, lantas berusaha keras membantu Wigati mencari pemiliki keris Kiai Rajamala, Tak dinyana, pergumulan memecahkan misteri itu mengantarkannya pada misteri – misteri lain yang menengangkan hidupnya.

          Novel ini mengemas apik misteri dua keris pusaka, berikut potret buram masa lalu, serta ujian paling sublim sebuah persahabatan dan cinta.
****
          Tadinya saya tidak terlalu paham tentang novel indie ini, sampai timeline facebook saya heboh dengan cerita Gus Birru. Ternyata penulis cerita Gus Birru ini pernah mengeluarkan sebuah novel indie berjudul WIgati ini. Saya sedikit penasaran dengan novel ini karena sudah jatuh cinta dengan cerita Gus Birru. Jadi sambil nungguin novelnya jadi, bacalah novel pertama ini.Saya sendiri tidak membeli ya, tapi kebetulan meminjam novel ini di sepupu. Karena kebetulan kami sama – sama sedang menanti novel Gus Birru.

          Novel Wigati, Lintang Manik Woro ini bercerita dari sisi Lintang Manik Woro yang sebelumnya teramat penasaran dengan sosok Wigati. Sampai akhirnya bisa berkenalan secara langsung dan saling terbuka akan cerita masing – masing. Manik, sendiri percaya bahwa Wigati bukanlah orang aneh yang selama ini santer beredar, tetapi karena ada sesuatu hal yang memang berbeda antara dirinya dengan santri lain. 

          Meskipun endingnya saya tidak terlalu suka, tapi ada banyak hal yang bisa kita pelajari di Novel WIgati ini, diantara lainnya adalah.

          Share tentang Adat Budaya Jawa

          Salah satu hal yang terlupa oleh anak muda jaman sekarang adalah pentingnya adat budaya di suatu daerah. Novel Wigati ini secara khusus membahas tentang kerajaan – kerajaan yang ada Indonesia tempo lalu. Sehingga saya sendiri jadi merasa asing di rumah sendiri. saya baru paham tentang patih Gajah Mada yang meninggal dengan cara Moksa, ternyata tidak ada di kitab kuno lainnya. Persoalannya karena memang tidak banyak anak yang tertarik dengan dunia buku dan budaya. Atau dengan sejarah beberapa kerajaan di tanah Jawa yang terkadang dibahas untuk mencari tahu tentang asal muasal Keris.

          Pembahasan Tentang Keris

          Masih berhubungan dengan budaya jawa, salah satu benang merah atas semua kejadian dalam novel yak arena keris. Sehingga mau ga mau pun di novel Wigati di ceritakan lah tentang keris, asal usulnya, dan kisah dibalik pembuatannya. Bahkan saya baru tahu kalau seorang putri juga harus menyimpan senjata rahasia di balik Keanggunannya.
          Kita juga jadi paham kenapa lah keris menjadi sebuah senjata yang sakral dan konon memiliki penunggunya. Karena saat mengerjakannya pun sang empu dan sang calon pemilik akan melakukan puasa agar dalam proses pengerjaan keris lancar.

          Mengenal lebih dalam Tentang Pesantren

          Wigati sendiri dituliskan dengan setting Pondok pesantren salaf yang belum modern. Dimana urusan mencuci baju dan kebutuhan lainnya di lakukan bersama – sama dengan kondisi yang seadanya. Gambaran Pondok Pesanteran ini bisa saya bayangkan karena beberapa kali saya pun sering ikut menengok adik yang sedang mondok di pesantren.
          Belum lagi tentang ke Takdiman seorang santri kepada kyainya. Ada beberapa hal yang mungkin sulit diterima bagi orang lain dalam urusan takdim terhadap gurunya. Tapi saya sendiri merasakan ke takdiman seorang santri kepada kyai, melihat dari adik – adik saya.


          Sayangnya endingnya sendiri terkesan dipaksakan untuk selesai. Padahal sebenarnya masih bisa untuk di kembangkan lagi. ENtah itu sad ending atau Happy ending. Karena novel ini berakhir dengan menimbulkan banyak sekali pertanyaan.
          Terlepas dari endingnya yang membuat saya emosi beberapa waktu, novel ini sebenarnya lumayan rekomen buat teman – teman yang cari novel percintaan dengan bumbu yang berbeda. Novel indie ini tidak ada di toko buku. Sepertinya untuk memesan harus melalui admin dari Khilma Anis sendiri.
          Itu tadi Resensi Novel Wigati, novel indie dari kota Tegal yang lahir dari social media. Mudah – mudahan resensi ini bisa jadi bahan referensi bila ingin membaca novel percintaan dengan tema yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar